cerita pendek ini hanya menampilkan sedikit cuplikan........
semoga bermanfaat untuk para pembaca
Andaikan Kau Datang
Kembali
Cinta bukan lagi hal yang perlu
diragukan untuk semua manusia yang hidup, semua pasti pernah merasakan cinta.
Ini sedang terjadi pada Elya, cinta nya tiba – tiba hadir ketika bertemu dengan
Kafar. Kafar adalah anak Band dan dia jago nyanyi, main drumb, gitar dan alat
music lainnya. Dari keahliannya sudah tergambar bahwa Kafar memang pribadi yang
berkelas, dia sangat tampan dan memiliki banyak Fans.
Awalnya Elya terlihat biasa ketika
bertemu Kafar, namun waktu merubah segalanya. Waktu itu Elya ditunjuk Guru
untuk menampilkan bakatnya di bidang desiner, siapa yang dapat menyangka? Elya
kebagian model lelaki dan dia adalah Kafar. Seiring waktu mereka pasti sering
bertemu, berbagai waktu sempat digunakan khusus untuk mereka merancang model
pakaian.
“bagaimana
dengan gambaranku?” ucap Elya menunjukkan sketsa pakaian.
“ehm...
bagus kok..!” dan tersenyum tipis. Disini masih belum ada rasa suka, baik Elya
maupun Kafar.
“sip,
lalu warna apa ya yang cocok untuk kulitmu?”
“kalau
aku terserah .. bukannya cowok tampan selalu cocok memakai warna apapun?”
Lalu
keduanya memutuskan warna ungu.
Satu minggu adalah waktu yang sangat
lama untuk Elya, dia harus menghabiskan energi untuk baju itu, tapi Elya merasa
nyaman saat di dekat Kafar. Bukankah perhatian kecil saja terlihat sangat
berharga? Itulah yang dirasakan Elya ketika dia dibelikan minuman dan juga
diajari gitar oleh Kafar. Tak terasa waktu fashion show itu sudah usai, kini
mereka melanjutkan belajar masing – masing.
“terimakasih
ya.. untuk semuanya?!!” ucap Kafar sambil berjabat tangan dengan Elya.
“ohh,
baiklah..”
......................................
Suasana sangat sepi, hati Elya
terasa kosong setelah semuanya usai. Tapi kembali lagi dengan pengorbanan!
Bukankah cinta selalu berjuang? Disitu Elya beraksi, dia membelakan masuk di
ekstra Band agar dapat bertemu kembali dengan Kafar. Dan itu berhasil, mereka
sempat dekat untuk beberapa hari, hanya saja tak ada simbol bahwa Kafar
menyukai Elya.
“kenapa
dia tidak pernah mengungkapkan rasa? Apa dia punya kekasih?” sangat meragukan
hati Elya. Ketika dia harus menunggu entah sampai kapan berakhir.
Saat keduanya dekat, selalu saja ada
kiriman takdir yang menggoyahkan fikiran Elya, dia adalah Sarah. Sarah adalah
vokalis di Band itu, dia memang cantik, kurus dan berambut panjang, sangat jauh
dengan fisik Elya yang sedikit gemuk, berambut gelombang dan manis. Jika
dibandingkan sih memang cantik Sarah, tapi cinta tidak memandang itu..!!
Sarah
menyukai Kafar, meski Sarah adalah senior di Band itu.
Saat
Elya belajar gitar dengan Kafar, dia bahkan menyela – nyela agar Kafar duet
dengannya. Tidak hanya sekali saja Sarah melakukan itu, sudah berulang kali dia
seperti itu dan dia sudah lebih berhasil membuat hati Elya hancur berkeping –
keping.
“ini
bukan cinta..!! jika cinta tak mungkin Kafar menerima tawaran kak Sarah dan
meninggalkanku begitu saja..!” ucapku dalam hati.
Ternyata semua itu memang sudah di
setting oleh Sarah, dia sangat membenci sikap Elya yang terlihat kecentilan
dimatanya. Meski sebenarnya tidak, memang Elya menyukai Kafar tapi Elya juga
tidak menunjukkan sikap itu saat bertatapan wajah dengan Kafar. Mengapa seperti
itu?
Karena
bagi Elya semua itu akan sia – sia , Kafar sudah jelas dekat dengan Sarah dan
usahanya pasti tak kan memuai buah manis.
“bagaimana
bisa aku menyukai orang yang tidak menyukaiku? Kenapaa???” Elya protes kepada
takdir, meski entah siapa yang akan menjawab semua pertanyaannya itu.
Semenjak dia tau semua akan sia –
sia, Elya menjadi cewek yang diam saat berada dalam ekstra Band itu, semakin
lama Elya berada di ruangan itu semakin hancur pula hatinya. Meskipun ternyata
Kafar sering melirik ke arah Elya, hanya karena rasa penasarannya terhadap
perubahan sikap Elya.
“kenapa
kau diam? Apa kau tak ingin bertanya padaku tentang gitar?” sambil terus
memandangiku.
“Kafarrrr...!!
ayo duet lagi dengan ku..” ucap Sarah sambil menepuk pundak Kafar.
Elya
hanya memandangi semua itu dengan sikap datar.
“tidakk..!!
kau duet saja dengan kak Sarah” lalu Elya pergi meninggalkan ruangan.
Bagaimana dia tak sedih? Semua akan
musnah seiring waktu. Disitu Elya baru menyadari betapa pentingnya masa – masa
yang pernah mereka lakukan bersama, dan disitu Elya mencoba meyakinkan dirinya
sendiri.
Kurasa kau sudah sangat bahagia dengan
caramu sendiri
Lalu kenapa aku masih merasa kesepian?
Bahkan saat aku tau kau tak menyukaiku
Seharusnya aku juga bahagia dengan
caraku sendiri
Tapi aku belum menemukan cara apa
itu...!!
Kufikir dulu.................
Caraku bahagia adalah saat aku bersamamu,
Setelah aku tau semua itu tak akan
berhasil,
Aku baru mengerti bahwa cinta tak harus
memiliki
Bukan hanya itu, meski sebenarnya
Kafar juga menyukai Elya. Keduanya saling diam hanya karena tak tau bagaimana
mengungkapkannya, hanya karena takut jika semua akan gagal ketika saling
mengungkapkan. Entah................ sampai kapan cinta ini mampu bertahan.
Sekarang hanya takdir yang dapat mengetahui.
Mereka
berharap cinta akan berakhir bahagia. Seandainya waktu dapat kembali dan dapat
di perbaiki., sayangnya itu tidak akan pernah muncul di dunia
By:
http/www.tulisantangan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar